Pernah mengalami laptop anda tidak dapat terkoneksi ke hotspot. Mungkin juga perangkat wireless yang anda beli tidak dapat terhubung ke acces point-nya ISP langganan anda. Atau dua laptop anda yang beda merek tidak dapat terkoneksi menggunakan wifi padahal jaraknya kurang dari satu meter. Jangan heran, sebabnya adalah banyaknya standar atau tipe perangkat wireless yang kadang satu dan lainnya tidak saling kompetibel.
Coba simak berbagai stiker yang tertempel di laptop atau perangkat wireless anda. Biasanya terdapat kode-kode 802.11a, 802.11b, 802.11g, 802.11n. Kode ini merupakan jenis-jenis standarisasi wireless.
Mungkin laptop anda mempunyai koneksi wireless jenis 802.11a dan hotspot di tempat anda jenisnya 802.11b sehingga beda standar dan tidak kompetibel. Jangan heran bila laptop anda tidak dapat terkoneksi dengan baik. Jadi beda standar sering tidak bisa terkoneksi dengan baik.
Dari pada terus bingung, sekarang kita pelajari apa arti 802? Anda pernah mendengar organisasi IEEE. Yap, IEE adalah sebuah organisasi yang mendedikasikan diri untuk kemajuan teknologi dengan membuat standar-standar teknologi. Konon anggota IEEE lebih dari 370.000 orang yang tersebar di 160 negara. Nah, setiap standarisasi dikerjakan oleh sebuah tim. Tim ini dinamai dengan susunan angka. Contoh, tim 802 merupakan tim yang bekerja untuk membuat standarisasi seputar jaringan komputer. Arti dari 802 sendiri adalah, 80 menyatakan tahun dan 2 menyatakan bulan lahirnya tim ini. Mengingat bahwa ruang lingkup jaringan komputer sangat luas, maka tim 802 dipecah-pecah lagi menjadi tim yang lebih kecil, yakni:
802.1 : menangani standarisasi high layer LAN protocols
802.3 : menangani standarisasi Ethernet
802.11 : menangani standarisasi wireless LAN
802.15 : menangani standarisasi wireless personal area network (WPAN)
802.16 : menangani standarisasi broadband wireless access dan lain-lain.
Lalu apakah arti standar 802.11a, b, g, dan n? Ternyata ini merupakan sub tim lagi dari tim 802.11 yang bekerja menstandarisasi peralatan wireless dengan spesifikasi yang berbeda. Alhasil, ternyata tim 802.11b merupakan tim pertama yang menyelesaikan tugasnya pada tahun 1999. Mereka melahirkan standarisasi wireless yang segera digunakan produsen-produsen yang telah menunggu lama untuk merilis produknya. Perangkat wireless standar 802.11b beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz.
Tapi perangkat wireless yang menggunakan standar 802.11b hanya mampu bekerja dengan kecepatan 11Mbps. Sedangkan kebutuhan kecepatan terus meningkat sehingga tim lain terus bekerja. Akhirnya tim 802.11a menyelesaikan tugasnya tahun 1999 tidak begitu lama setelah 802.11b keluar. Standarisasi perangkat 802.11a dapat bekerja dengan kecepatan 54Mbps tapi menggunakan frekuensi yang lebih tinggi, yakni 5 GHZ.
Apakah hal ini di sambut gembira olah pengguna dan produsen. Ternyata tidak. Pasar terlanjur dipenuhi perangkat nirkabel dengan standar 802.11b yang lebih lambat. Kenyataanya, perangkat terbaru 802.11a tidak kompetibel dengan standar lama 802.11b. Akibatnya perangkat 802.11a dan 802.11b tidak bisa terkoneksi. Tentunya hal ini sebuah kerugian besar dari segi dana dan investasi. Tentu saja produsen tidak rela jika perangkat yang telah dikeluarkannya dengan standar 802.11b tidak terpakai lagi.
Mengatasi kendala di atas, tim 802.11g bekerja untuk menciptakan standar yang dapat terkoneksi dengan 802.11a dan 802.11b. Pada tahun 2003 tim 802.11g telah selesai menyusun standarisasi perangkat wireless yang komptibel dengan perangkat 802.11a dan 802.11b.
Selanjutnya standarisasi 802.11n terus dikerjakan sebagai penyempurnaan dari 802.11a, b dan g. Kecepatan yang diharapkan dari penyempurnaan ini adalah agar koneksi wireless sama cepatnya dengan koneksi kabel, yakni 248Mbps!. Tapi sampai saat ini pekerjaan tersebut belum selesai. Telah terjadi beberapa kali penundaan jadwal. Semula ditargetkan spesifikasi lanjutan ini selesai akhir tahun 2008, tapi ternyata diundurkan menjadi akhir 2009.
Tampaknya beberapa produsen perangkat wireless sudah tidak sabar untuk segera merilis produknya dengan embel-embel 802.11n padahal standarisasinya belum selesai. Lihatlah, Linksys mengeluarkan produk dengan embel-embel “speed booster”. Surecom dengan “SuperG”. Ada lagi embel-embel speed turbo, High Speed, yang kesemuanya menawarkan kecepatan diatas 54Mbps.
Kita tunggu saja!
Blog Dofollow Indonesia
26 Juli 2012 pukul 09.43
thanks buat infonya gan..