Selama beberapa tahun kebelakang kita sudah familiar dengan hadirnya teknologi E-Learning, seiring dengan perekembangan teknologi yang begitu pesat, kita pun sekarang dihadirkan kembali dengan adanya suatu pendekatan pembelajaran secara mobile yang kita kenal dengan M-Learning (mobile learning). Namun salah satu yang menjadi perbincangan adalah apa perbedaan antara M-Learning dan E-Learning itu dan keterkaitan hubungan diantara keduanya. Definisi komperhensif yang di sampaikan oleh Urdan dan Weggan (2000) memaparkan dengan cukup jelas antara M-Learning dan E-Learning…
”Teknologi E-learning mencangkup seluruh bagian dari aplikasi dan proses, termasuk Computer Based Learning, Web based Learning, Virtual Clasroom dan Digital Collabation”. Kita bisa definisikan bahwa E-Learning adalah suatu pendekatan penyampaian konten-konten pembelajaran beserta interaksinya melalui semua perangkat media, termasuk internet, intranet, ekstranet, satelit broadcast, audio/video tape, interactive TV dan CD-ROM. Dan E-Learning cenderung menggunakan PC dan Internet sebagai media utamanya, dari jenis kontent yang di sajikannyapun cakupannya lebih luas, sedangkan M-Learning (mobile learning) media penyampaiannya terbatas kepada devais-devais bergerak seperti handphone, smartphone, PDA dan lain-lain yang mempunyai keterbatasan memori dan prosesor, dari segi kontent pada umumnya lebih banyak menyajikan kontent-kontent dengan format text dan gambar namun dengan perkembangan devais-devais bergerak saat ini, sekarang format audio, animasi, dan games sudah bisa disajikan dengan baik dan sudah bisa digunakan untuk pemanfaatan penyajian materi-materi pembelajaran.
M-Learning bukan merupakan bentuk pembelajaran elektronik yang baru dari pembelajaran elektronik lainnya melainkan merupakan pengembangan atau bisa dikatakan bagian dari E-Learning yang sudah kita kenal sebelumnya, begitupun E-Learning yang sendirinya adalah bagian dari Distance Learning yang keseluruhannnya tercakup kedalam Flexible learning.
Definisi M-learning
M-Learning (mobile learning) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan device bergerak seperti telepon genggam, PDA, Laptop dan tablet PC, dimana pembelajar dapat mengakses materi, arahan dan aplikasi yang berkaitan dengan pelajaran tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, dimanapun dan kapanpun mereka berada.
Arsitektur M-Learning
1. Arsitektur M-Learning secara umum
Arsitektur di bawah ini merupakan arsitektur m-learning secara general yang menjelaskan keterhubungan antara e-learning Management System (eLMS) dan mobile learning Management System (mLMS). System ini mengijinkan untuk mengirimkan isi konten dan service-service lainya dari eLMS ke small devices melalui mLMS untuk siap di gunakan kembali. Dalam waktu yang bersamaan mLMS akan mengambil account yang unik dari mobile learners dan mobile technology
Sebelum di tampilkan ke mobile device content yang di request akan melalui proses penyesuaian dengan mobile device yang ada yaitu melalui pengadaptasian presentasi tampilan dan pengaturan content, semua ini dilakukan agar semua device kompatibel dengan content yang disediakan dari server, setelah semua proses terlewati, kemudian semua content di packaging dan dikirimkan ke mobile device memalui presentasi yang berbeda-beda, tergantung dukungan dan kemampuan mobile device tersebut dalam menangani content, presentasinya bisa berupa web browser, wap browser atau berbentuk aplikasi dan itu semua tergantung dari dukungan dan kemampuan yang di berikan oleh mobile device…..
Arsitektur M-Learning secara Umum terdiri dari 3 layer utama :• eLMS
layer ini memiliki antarmuka yang menjadi penghubung lalu lintas data dan service yaitu WebServices Interface, WebService Interface ini memiliki 3 sub layer yang menyokong segala permintaan data dan service dari luar dalam hal ini adalah mLMS, yakni:
o Presentation Layer
o Business Logic Layer
- Content Management
- User Tracking
- User Profiles
- Semantic Indexing
o Storage (DB) Layer
- LO (Learning Objects)
- Tracking Data
- Metadata
• mLMS
Layer ini merupakan sistem yang mengelola setiap data dan service yang akan di kirim ke mobile divice atau ke WebService Interface, dalam pengelolaannya sistem ini terdiri dari 3 bagian, yakni:
o Mobile Content Managenment dan Presentation Adaption
o Packaging dan Sysnchronitation
o Context Discovery
• Mobile Device
Layer ini merupakan tempat meload data dari kontent dan service-service lainya yang telah disesuikan dengan profiles mobile device yang ada yang kemudian akan di display ke layar mobile device, untuk menampilkannya dibagi menjadi 3 media penyamapian, diantaranya adalah :
o Web Browser
Media ini compatible di generasi ke 3 (3G) dari mobile device dalam hal ini telpon selular
o Wap Browser
Media ini terdapat di hampir semua telepon selular
o Aplication
Media ini bisa digunakan disemua mobile device jika ada koneksi ke jaringan atau komputer melalui bluetooth, infra red atau kabel data
2. Arsitektur sistem Koneksi client Ke server
Client dapat memperoleh layanan data dan service dari server untuk update materi dari aplikasi yang telah ada di mobile device atau meload kontent dari web yang terkoneksi ke internet melalui operator selular dengan koneksi GPRS atu jenis koneksi yang lainya.
Selama beberapa tahun kebelakang kita sudah familiar dengan hadirnya teknologi E-Learning, seiring dengan perekembangan teknologi yang begitu pesat, kita pun sekarang dihadirkan kembali dengan adanya suatu pendekatan pembelajaran secara mobile yang kita kenal dengan M-Learning (mobile learning). Namun salah satu yang menjadi perbincangan adalah apa perbedaan antara M-Learning dan E-Learning itu dan keterkaitan hubungan diantara keduanya. Definisi komperhensif yang di sampaikan oleh Urdan dan Weggan (2000) memaparkan dengan cukup jelas antara M-Learning dan E-Learning…
mengenal Java Fx
Dengan semakin menggeliatnya persaingan sebuah kontent yang kaya dan menarik baik di dunia internet maupun mobile device semakin menarik bagi si pengembang untuk menciptakan produk produk baru, bagi anda khususnya seorang web desainer mungkin kesehariannya berkutat dengan yang namanya Ajax dan mungkin sepat frustasi di buatnya, anda mungkin boleh sedikit berpaling untuk sekedar mencoba produk baru yang diluncurkan oleh sun microsystem. Produk yang dinamakan JavaFX ini menawarkan interaktivitas, animasi dan tipe pemograman yang konsisten dengan AJAX, Flash dan teknologi Silverlight Microsoft yang baru, akan tetapi mendaya gunakan program Java yang di-instalasikan di komputer anda dan bukan JavaScript. JavaFX ini merupakan sebuah tambahan baru untuk platform Java yang menjanjikan pemakaian konsisten dari desktop ke alat-alat portabel. JavaFX ini memungkinkan RIA [Rich Internet Application] untuk tampil di layar mobile device, desktop, televisi dsb…..
Apabila pemrograman AJAX membutuhkan si pembuat untuk menguasai teknik-teknik koding, satu hal yang tidak banyak dimiliki oleh para pembuat situs web. Sun percaya bahwa JavaFX juga mengatasi masalah ini dan menargetkan JavaFX dan FX Script untuk dapat didaya gunakan oleh pemakai yang bukan programmer. JavaFX menjanjikan kreasi web yang dapat dijalankan di komputer, TV digital, TV biasa dan alat-alat portabel dan akan terlihat sama di semua platform. [udaramaya]
by. Yadi Rosadi
0 komentar
Posting Komentar